Primadona Vs Pembuat Onar
Chapter 3 : Tantangan Baru untuk Dewi
Pagi itu, kelas 2-3 dikejutkan oleh panggilan dari Bu Nur, guru wali kelas mereka. "Agam, maju ke depan!" seru Bu Nur dengan nada tegas. Seluruh kelas terdiam, menunggu dengan waspada.
Agam berdiri dari kursinya dengan langkah malas dan acuh tak acuh, lalu berjalan ke depan kelas. Bu Nur menatapnya dengan wajah serius, jelas menunjukkan ketidakpuasannya.
"Agam, saya sudah melihat nilai-nilai ujianmu," kata Bu Nur dengan suara tegas. "Tidak ada satu pun nilai yang bagus. Semuanya berada di bawah rata-rata. Jika kamu terus seperti ini, kamu tidak akan naik kelas."
Agam hanya mengangkat bahu, menunjukkan sikap tidak peduli. "Ya, terus kenapa, Bu? Itu masalah saya, kan?"
Bu Nur menghela napas panjang. "Agam, kamu tidak bisa terus bersikap seperti ini. Masa depanmu dipertaruhkan. Kamu harus merubah sikapmu dan mulai serius belajar. Kekerasan dan perilaku burukmu hanya akan merugikanmu sendiri."
Namun, ucapan Bu Nur tampaknya tidak masuk ke dalam pikiran Agam. Dia hanya mendengarkan dengan setengah hati, seolah-olah kata-kata tersebut tidak memiliki arti baginya.
Melihat respons Agam yang acuh tak acuh, Bu Nur memutuskan untuk mengambil tindakan lebih lanjut. "Dewi, maju ke depan," panggil Bu Nur.
Dewi yang duduk di belakang, terkejut mendengar namanya dipanggil. Dengan langkah ragu-ragu, dia maju ke depan kelas, berdiri di samping Agam.
"Dewi, kamu adalah siswi teladan di kelas ini. Saya ingin kamu membantu Agam memperbaiki nilai-nilainya. Kamu akan menjadi pengawasnya dan mengajari dia di luar jam pelajaran."
Dewi terkejut mendengar permintaan Bu Nur. "Bu, tapi bagaimana saya bisa mengajari dia?" pikirnya dalam hati. "Dia kan anak berandalan."
Bu Nur memberikan selembar kertas kepada Dewi. "Ini adalah tabel yang sudah saya buat. Di dalamnya tertulis tanggal, keterangan, dan paraf. Setiap hari, setelah mengajari Agam, kamu harus memberikan paraf di sini, dan saya akan memeriksanya setiap hari."
Dewi memegang kertas itu dengan perasaan campur aduk. Di satu sisi, dia tidak ingin membantu Agam dan memenuhi harapan Bu Nur. Namun di sisi lain, dia merasa pesimis dan ragu apakah Agam mau belajar dan berubah.
"Baik, Bu," jawab Dewi dengan suara pelan namun tegas. Dia tahu ini adalah tanggung jawab yang besar, tetapi dia tidak bisa menolaknya.
Setelah kembali ke tempat duduknya, Dewi mengomel dalam hati. "Bagaimana mungkin saya bisa mengajari anak berandalan seperti dia? Ini pasti akan menjadi tugas yang sangat berat."
Agam, yang sudah kembali ke kursinya, hanya tersenyum tipis. "Selamat, Dewi. Sekarang kamu akan menghabiskan lebih banyak waktu denganku. Semoga kamu tidak menyesal," kata Agam dengan nada mengejek.
Dewi hanya menghela napas panjang. Dia tahu ini akan menjadi neraka besar baginya, tetapi dia bertekad untuk mencoba yang terbaik. Mungkin, dengan sedikit keberuntungan dan banyak kesabaran, dia bisa membantu Agam berubah.
Namun, apakah Agam benar-benar mau berubah? Atau semua usaha Dewi hanya akan sia-sia? Waktu akan menjawab semua pertanyaan ini.
Primadona Vs Pembuat Onar
Dewi, seorang siswi teladan yang dikenal sebagai primadona di sekolah, memulai tahun ajaran barunya dengan penuh semangat. Di balik senyum cerianya, Dewi menyimpan kekhawatiran akan tantangan yang mungkin akan ia hadapi. Segalanya berubah ketika Agam, siswa baru yang terkenal nakal dan pemberontak, masuk ke kelasnya. Kehadiran Agam membawa warna baru dalam kehidupan Dewi yang teratur, menguji kesabarannya, dan perlahan-lahan mengungkap sisi lain dari dirinya yang selama ini tersembunyi. Novel ini menggali konflik batin antara kebaikan dan pemberontakan, serta bagaimana pertemuan antara dua karakter yang bertolak belakang ini mengubah perspektif mereka tentang sekolah, persahabatan, dan kehidupan.
read morePertemanan di Sekolah
Di balik dinding sekolah yang terlihat tenang, kisah persahabatan Elanie dan teman-temannya penuh dengan warna dan dinamika yang memikat. Elanie, seorang siswi yang cerdas dan penuh semangat, selalu berusaha untuk menyeimbangkan kehidupan akademis dan sosialnya. Namun, di balik senyum manis dan tawa riang, banyak intrik dan konflik yang terjadi, membuat perjalanan pertemanan ini menjadi lebih kompleks dan menarik.
read moreLensa dan Gitar
Kisah tentang seorang fotografer yang secara tak sengaja mengabadikan momen musisi jalanan yang memukau
read morePengorbanan Cinta di Bawah Cahaya Rembulan
Maya, seorang wanita muda berusia 28 tahun, adalah seorang seniman yang hidup di kota besar. Dia memiliki kepribadian yang ramah, penyayang, dan memiliki impian untuk menemukan cinta sejatinya. Di sisi lain, Reza, seorang pria berusia 30 tahun, adalah seorang pebisnis yang tangguh namun memiliki sisi romantis yang dalam. Dia juga mengalami masa sulit dalam hubungan sebelumnya.
read moreKetika Cinta Memenangkan Permainan
Permainan ketertarikan dan mengungkapkan rahasia yang mengubah segalanya
read moreDari Cupu ke Suhu
Gerald adalah seorang siswa SMA yang cupu, kutu buku, tidak terkenal, lembut, suka membaca, dan suka dengan Lala. Lala adalah seorang cewek cantik, berbicara lemah lembut, pacar Zeno, dan suka balas dendam. Zeno adalah seorang anak nakal, pacar Lala, suka membully, bicara kasar, dan suka seenaknya. Beni dan James adalah teman-teman Zeno yang juga nakal. Sarah adalah cewek cantik, teman baik Lala, tempat curhat Lala, dan pintar.
read moreDiary Diet Cinta
Cerita ini mengikuti perjuangan seorang gadis yang memulai diet untuk menarik perhatian cowok idamannya di sekolah. Namun, seiring berjalannya waktu, dia malah menemukan cinta yang tulus dalam persahabatan dengan seorang teman dekatnya. Cerita ini menggambarkan bagaimana perjalanan cinta bisa mengubah prioritas seseorang dan mengungkapkan keindahan yang tak terduga dalam hubungan persahabatan.
read moreTerkutuk di Rumah Berhantu: Misteri Malam yang Tak Berujung
Menceritakan tentang 5 orang anak yang bermain - main dengan rumah hantu
read more