Pertemanan di Sekolah
Chapter 3 : Teman Sebangku
Setelah acara OSPEK selesai, Elanie berjalan menuju ruang kelas barunya dengan perasaan campur aduk. Dia penasaran dan sedikit gugup tentang siapa yang akan menjadi teman sekelasnya. Saat dia memasuki ruang kelas, Elanie melihat sekeliling, mencari tempat duduk yang kosong. Kelas itu sudah mulai ramai dengan siswa-siswa yang mencari tempat duduk mereka.
Guru yang baru saja masuk ke kelas, seorang pria berkacamata dengan senyum ramah, mengumumkan, "Silakan duduk di mana saja kalian merasa nyaman. Saya ingin kalian merasa betah di kelas ini."
Elanie merasa bingung, melihat bangku-bangku yang masih kosong. Dia tidak ingin duduk sendirian dan berharap bisa menemukan tempat duduk yang nyaman. Saat dia sedang berusaha mencari tempat, tiba-tiba dia mendengar suara yang familiar.
"Elanie! Sini duduk sama aku!" Amanila melambai dari sudut kelas, menunjukkan tempat kosong di sebelahnya.
Elanie merasa lega dan segera berjalan ke arah Amanila. "Terima kasih, Amanila. Aku tadi bingung harus duduk di mana," kata Elanie sambil duduk di sebelah temannya.
Amanila tersenyum lebar. "Aku juga senang kita sekelas. Setidaknya kita nggak sendirian."
Di belakang mereka, Elanie melihat dua murid baru lainnya yang juga tampak sedang mencari tempat duduk. Mereka adalah dua perempuan cantik yang menarik perhatian banyak siswa lain.
"Hai, kalian baru juga, ya?" sapa Elanie ramah kepada dua murid itu.
Salah satu dari mereka tersenyum dan mengangguk. "Iya, aku Zizah, dan ini Rara. Kalian juga murid baru?"
"Benar, aku Elanie, dan ini Amanila," jawab Elanie sambil memperkenalkan dirinya dan Amanila. "Kita duduk dekat-dekat aja, biar kita bisa saling kenal lebih baik."
Zizah dan Rara pun setuju dan duduk di bangku tepat di belakang Elanie dan Amanila. Mereka berempat mulai berbicara satu sama lain, membicarakan pengalaman mereka sejauh ini dan saling mengenal lebih baik. Percakapan mereka semakin hangat, membuat suasana kelas yang tadinya canggung berubah menjadi lebih nyaman.
Guru kelas pun mulai memperkenalkan diri dan menjelaskan jadwal serta aturan kelas. Elanie merasa lebih tenang dan nyaman mengetahui bahwa dia telah menemukan teman-teman baru yang menyenangkan di hari pertamanya.
Ketika bel berbunyi tanda jam pelajaran selesai, Elanie, Amanila, Zizah, dan Rara berjalan keluar kelas bersama-sama. Mereka merasa lega karena hari pertama mereka di sekolah baru tidak seburuk yang mereka bayangkan. Dengan teman-teman baru di sisinya, Elanie yakin bahwa tahun-tahun di SMA Harapan Jaya akan menjadi pengalaman yang berharga dan penuh kenangan.
Sambil berjalan keluar dari kelas, Elanie berkata kepada teman-teman barunya, "Aku rasa, kita akan menjadi teman yang baik. Semoga kita bisa menghadapi semua tantangan di sekolah ini bersama-sama."
Mereka semua tersenyum dan mengangguk setuju. Hari pertama yang penuh kekhawatiran telah berubah menjadi awal dari persahabatan yang baru dan menjanjikan.
Primadona Vs Pembuat Onar
Dewi, seorang siswi teladan yang dikenal sebagai primadona di sekolah, memulai tahun ajaran barunya dengan penuh semangat. Di balik senyum cerianya, Dewi menyimpan kekhawatiran akan tantangan yang mungkin akan ia hadapi. Segalanya berubah ketika Agam, siswa baru yang terkenal nakal dan pemberontak, masuk ke kelasnya. Kehadiran Agam membawa warna baru dalam kehidupan Dewi yang teratur, menguji kesabarannya, dan perlahan-lahan mengungkap sisi lain dari dirinya yang selama ini tersembunyi. Novel ini menggali konflik batin antara kebaikan dan pemberontakan, serta bagaimana pertemuan antara dua karakter yang bertolak belakang ini mengubah perspektif mereka tentang sekolah, persahabatan, dan kehidupan.
read morePertemanan di Sekolah
Di balik dinding sekolah yang terlihat tenang, kisah persahabatan Elanie dan teman-temannya penuh dengan warna dan dinamika yang memikat. Elanie, seorang siswi yang cerdas dan penuh semangat, selalu berusaha untuk menyeimbangkan kehidupan akademis dan sosialnya. Namun, di balik senyum manis dan tawa riang, banyak intrik dan konflik yang terjadi, membuat perjalanan pertemanan ini menjadi lebih kompleks dan menarik.
read moreLensa dan Gitar
Kisah tentang seorang fotografer yang secara tak sengaja mengabadikan momen musisi jalanan yang memukau
read morePengorbanan Cinta di Bawah Cahaya Rembulan
Maya, seorang wanita muda berusia 28 tahun, adalah seorang seniman yang hidup di kota besar. Dia memiliki kepribadian yang ramah, penyayang, dan memiliki impian untuk menemukan cinta sejatinya. Di sisi lain, Reza, seorang pria berusia 30 tahun, adalah seorang pebisnis yang tangguh namun memiliki sisi romantis yang dalam. Dia juga mengalami masa sulit dalam hubungan sebelumnya.
read moreKetika Cinta Memenangkan Permainan
Permainan ketertarikan dan mengungkapkan rahasia yang mengubah segalanya
read moreDari Cupu ke Suhu
Gerald adalah seorang siswa SMA yang cupu, kutu buku, tidak terkenal, lembut, suka membaca, dan suka dengan Lala. Lala adalah seorang cewek cantik, berbicara lemah lembut, pacar Zeno, dan suka balas dendam. Zeno adalah seorang anak nakal, pacar Lala, suka membully, bicara kasar, dan suka seenaknya. Beni dan James adalah teman-teman Zeno yang juga nakal. Sarah adalah cewek cantik, teman baik Lala, tempat curhat Lala, dan pintar.
read moreDiary Diet Cinta
Cerita ini mengikuti perjuangan seorang gadis yang memulai diet untuk menarik perhatian cowok idamannya di sekolah. Namun, seiring berjalannya waktu, dia malah menemukan cinta yang tulus dalam persahabatan dengan seorang teman dekatnya. Cerita ini menggambarkan bagaimana perjalanan cinta bisa mengubah prioritas seseorang dan mengungkapkan keindahan yang tak terduga dalam hubungan persahabatan.
read moreTerkutuk di Rumah Berhantu: Misteri Malam yang Tak Berujung
Menceritakan tentang 5 orang anak yang bermain - main dengan rumah hantu
read more