Pertemanan di Sekolah

Chapter 2 : Hari Pertama yang Menegangkan

Elanie berdiri di depan cermin kamar mandinya, merapikan seragam putih dan rok abu-abu yang tampak rapi. Ini adalah hari pertamanya di SMA Harapan Jaya, dan ia sangat bersemangat sekaligus gugup. Hari ini, Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK) dimulai, dan ia tidak boleh terlambat.


Setelah sarapan cepat, Elanie berpamitan kepada ibunya dan bergegas keluar rumah. Ia menaiki angkot yang biasa mengantar ke sekolah. Namun, di tengah perjalanan, angkot itu terjebak macet panjang. Waktu terus berjalan, dan Elanie mulai merasa cemas. Setiap detik yang berlalu terasa semakin menambah tekanan di dadanya.


"Aduh, semoga aku nggak terlambat," gumamnya sambil melihat jam tangan. Namun, macet tidak kunjung terurai, dan akhirnya Elanie memutuskan untuk turun dan berjalan kaki sisa perjalanan.


Sesampainya di gerbang sekolah, lonceng sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Elanie berlari kecil menuju aula, tempat OSPEK dimulai. Ia berlari dengan napas yang tersengal-sengal, tetapi tiba-tiba terhenti saat melihat seorang gadis lain yang juga tampak buru-buru dan cemas.


"Hai, kamu juga terlambat?" tanya gadis itu sambil tersenyum lelah. "Aku Amanila. Kayaknya kita seangkatan, ya?"


Elanie mengangguk sambil tersenyum. "Iya, aku Elanie. Sepertinya kita harus segera masuk ke aula sebelum makin terlambat."


Mereka berdua akhirnya tiba di depan pintu aula. Dari dalam, terdengar suara pembukaan OSPEK. Mereka saling berpandangan sejenak sebelum memberanikan diri membuka pintu dan masuk. Suasana di dalam aula sangat ramai, dengan ratusan siswa baru duduk rapi di kursi yang disediakan. Semua mata seketika tertuju pada mereka berdua, membuat Elanie dan Amanila semakin merasa canggung.


"Permisi, maaf kami terlambat," ucap Elanie dengan suara yang berusaha terdengar tegas meskipun sedikit gemetar.


Seorang panitia OSPEK yang berdiri di dekat pintu mengangguk dan menunjuk dua kursi kosong di barisan belakang. "Silakan duduk, dan usahakan tidak terlambat lagi besok," katanya dengan senyum ramah namun tegas.


Elanie dan Amanila mengangguk cepat, lalu berjalan ke kursi yang ditunjukkan. Saat mereka duduk, Elanie merasa lega meskipun masih merasa bersalah karena terlambat. Amanila, di sampingnya, mencoba untuk tersenyum dan berbisik, "Nggak apa-apa, yang penting kita sudah di sini sekarang."


Elanie mengangguk dan mencoba untuk fokus pada acara yang sedang berlangsung. Hari pertama ini memang tidak berjalan mulus seperti yang ia harapkan, tetapi setidaknya ia sudah mendapatkan teman baru yang mengalami situasi yang sama.


Di tengah suasana OSPEK yang ramai, Elanie mulai merasa bahwa semuanya akan baik-baik saja. Meski hari ini dimulai dengan sedikit tantangan, ia yakin bahwa hari-hari berikutnya di SMA Harapan Jaya akan membawa banyak pengalaman berharga dan tak terlupakan. Bersama Amanila, Elanie siap menghadapi dunia barunya di sekolah ini.

Hot Novel

Check Out Novel Terbaru

View All

Primadona Vs Pembuat Onar

Dewi, seorang siswi teladan yang dikenal sebagai primadona di sekolah, memulai tahun ajaran barunya dengan penuh semangat. Di balik senyum cerianya, Dewi menyimpan kekhawatiran akan tantangan yang mungkin akan ia hadapi. Segalanya berubah ketika Agam, siswa baru yang terkenal nakal dan pemberontak, masuk ke kelasnya. Kehadiran Agam membawa warna baru dalam kehidupan Dewi yang teratur, menguji kesabarannya, dan perlahan-lahan mengungkap sisi lain dari dirinya yang selama ini tersembunyi. Novel ini menggali konflik batin antara kebaikan dan pemberontakan, serta bagaimana pertemuan antara dua karakter yang bertolak belakang ini mengubah perspektif mereka tentang sekolah, persahabatan, dan kehidupan.

read more

Kenangan Dira

Kisah Dira dimana kehilangan sang ayah

read more

Pertemanan di Sekolah

Di balik dinding sekolah yang terlihat tenang, kisah persahabatan Elanie dan teman-temannya penuh dengan warna dan dinamika yang memikat. Elanie, seorang siswi yang cerdas dan penuh semangat, selalu berusaha untuk menyeimbangkan kehidupan akademis dan sosialnya. Namun, di balik senyum manis dan tawa riang, banyak intrik dan konflik yang terjadi, membuat perjalanan pertemanan ini menjadi lebih kompleks dan menarik.

read more

Lensa dan Gitar

Kisah tentang seorang fotografer yang secara tak sengaja mengabadikan momen musisi jalanan yang memukau

read more

Pengorbanan Cinta di Bawah Cahaya Rembulan

Maya, seorang wanita muda berusia 28 tahun, adalah seorang seniman yang hidup di kota besar. Dia memiliki kepribadian yang ramah, penyayang, dan memiliki impian untuk menemukan cinta sejatinya. Di sisi lain, Reza, seorang pria berusia 30 tahun, adalah seorang pebisnis yang tangguh namun memiliki sisi romantis yang dalam. Dia juga mengalami masa sulit dalam hubungan sebelumnya.

read more

Ketika Cinta Memenangkan Permainan

Permainan ketertarikan dan mengungkapkan rahasia yang mengubah segalanya

read more

Dari Cupu ke Suhu

Gerald adalah seorang siswa SMA yang cupu, kutu buku, tidak terkenal, lembut, suka membaca, dan suka dengan Lala. Lala adalah seorang cewek cantik, berbicara lemah lembut, pacar Zeno, dan suka balas dendam. Zeno adalah seorang anak nakal, pacar Lala, suka membully, bicara kasar, dan suka seenaknya. Beni dan James adalah teman-teman Zeno yang juga nakal. Sarah adalah cewek cantik, teman baik Lala, tempat curhat Lala, dan pintar.

read more
Diary Diet Cinta

Diary Diet Cinta

Cerita ini mengikuti perjuangan seorang gadis yang memulai diet untuk menarik perhatian cowok idamannya di sekolah. Namun, seiring berjalannya waktu, dia malah menemukan cinta yang tulus dalam persahabatan dengan seorang teman dekatnya. Cerita ini menggambarkan bagaimana perjalanan cinta bisa mengubah prioritas seseorang dan mengungkapkan keindahan yang tak terduga dalam hubungan persahabatan.

read more

Terkutuk di Rumah Berhantu: Misteri Malam yang Tak Berujung

Menceritakan tentang 5 orang anak yang bermain - main dengan rumah hantu

read more