Elemental Monker

Dengan luka di lengannya yang masih menyakitkan, Gevarel merasa ketakutan merayap dalam dirinya. Pertarungan dengan Calyx yang sebelumnya tampak menggemaskan sekarang menjadi ancaman yang sangat nyata. Rasa sakit yang melanda tubuhnya mengingatkannya pada kerentanannya, namun ia tahu bahwa ia harus melawan atau mungkin justru menjadi mangsa.

Dengan hati yang berdebar, Gevarel memegang pedangnya dengan erat. Ia tahu bahwa ia tidak bisa membiarkan ketakutan menguasainya, karena itu bisa menjadi akhir dari petualangannya yang baru saja dimulai. Sambil merasakan denyut jantungnya yang melaju kencang, ia menatap mata besar Calyx yang penuh ketegangan.

Monster berbulu itu melompat mendekat dengan kecepatan yang menakutkan. Gevarel dengan susah payah menghindari cakar-cakarnya yang tajam, tetapi rasa sakit di lengannya semakin menjadi-jadi. Namun, ia tidak ingin menyerah. Ia mengayunkan pedangnya dengan keberanian, mencoba mempertahankan dirinya sendiri dari serangan mendadak Calyx.

Pertarungan singkat yang intens pun dimulai. Meskipun ketakutan masih menggelayut dalam hatinya, Gevarel fokus pada perlindungan dirinya. Setiap gerakan dan serangan yang ia lakukan diiringi oleh rasa sakit yang menyengat. Calyx tidak kalah ganas, tetapi Gevarel menunjukkan keteguhan hatinya dan kemauan untuk bertahan.

Akhirnya, dengan gerakan pedang yang tepat, Gevarel berhasil membunuh monster Calyx. Makhluk itu jatuh ke tanah dengan gemetar, dan Gevarel merasa campuran emosi antara kelegaan dan kesedihan. Meskipun ia berhasil melindungi dirinya, ia juga menyadari bahwa Calyx adalah bagian dari dunia ini, dan ia merasa sedikit menyesal telah membunuhnya.

Setelah pertarungan, Gevarel duduk di samping jasad Calyx yang telah tenang. Ia merenung tentang petualangan yang masih panjang di hadapannya, dan betapa ia harus belajar untuk berurusan dengan bahaya dan ketakutan yang selalu mengintai di dunia fantasi ini.