Friendzone? Think Again
Chapter 2 : Godaan di Sekolah
Sekolah hari itu seperti biasa, dengan suara dering bel dan langkah kaki yang berirama. Emily berjalan melintasi koridor, menatap ke depan sambil mencoba mengabaikan perasaannya yang tidak nyaman. Tapi ketika ia memasuki ruang kelas, tiba-tiba suara tertawa dan bisikan-bisikan mulai terdengar. "Lihatlah, itu Emily yang kini sedang kencan dengan Ryan!", "Kami dengar mereka pergi ke mall tadi!" "Cepat, coba tanya apakah mereka benar-benar pacan?".
Emily menghela nafas pelan, mengenali itu sebagai sisa dampak dari pertemuan di mall. Warnanya, ia merasa seperti benda yang diincar oleh perhatian orang-orang. Ryan, yang hari itu juga datang ke sekolah, tampak berdiri di dekat meja, tersenyum lebar ketika melihatnya. Ia tidak menyadari bahwa kehadirannya justru memperparah situasi. "Apa yang kau lakukan tadi?", tanya seorang teman Emily, terdengar penuh kecurigaan. "Aku... hanya sedang belanja bersamanya, itu saja!"," jawab Emily, memaksakan senyuman.
Dari sisi Ryan, ia tetap santai, bahkan terlihat sedikit tertawa saat mengenali reaksi teman-temannya. Ia menganggap semua itu adalah bagian dari kehidupan dan tidak peduli dengan apa yang dikatakan orang. Namun, untuk Emily, cerita ini mulai terasa seperti drama yang tidak ia pahami dan tidak ia inginkan. Di antara sorak-sorai dan perhatian yang tak terduga, ia mulai merasa seperti terjebak dalam kehidupan yang tidak ia pilih.

Si Bodoh yang Jenius
Jojo, cowok pintar yang sombong, awalnya menertawakan Maria, siswi baru cantik keturunan Chinese yang bodoh dalam pelajaran. Namun setelah dipasangkan untuk belajar bersama, Jojo perlahan kagum dengan kerja keras Maria. Maria yang dulunya selalu gagal, kini semakin berkembang berkat bimbingan Jojo. Senyuman dan semangat Maria membuat hati Jojo goyah. Semakin lama, Maria tidak hanya belajar dengan baik, tapi juga menanjak pesat hingga membuat Jojo terancam. Dari hubungan guru–murid kecil-kecilan, hubungan mereka berkembang menjadi persahabatan hangat yang penuh ketegangan batin karena persaingan.
read more
Lolongan Terakhir di Hutan Kelam
Di sebuah desa terpencil dekat hutan, serangkaian kematian brutal terjadi. Hewan ternak dan manusia ditemukan tewas dengan tubuh tercabik. Arman, seorang pemuda desa, mulai menemukan bahwa keluarganya terikat kutukan manusia serigala. Saat ayahnya berubah menjadi monster, rahasia kelam keluarga terkuak. Arman harus melawan bukan hanya ayahnya, tapi juga roh serigala purba yang berusaha mengambil alih tubuhnya. Dengan pisau bulan, ia berusaha menghentikan kutukan, namun setiap langkah justru menyeretnya semakin dalam ke dalam kegelapan.
read more
Sehabis Mencintai, Aku Belajar Melepaskan
Kisah Rania bermula dari cinta yang begitu dalam, namun meninggalkan luka yang menghancurkan. Ia berusaha bangkit di tengah kebingungan, dihadapkan pada pilihan antara Adi—cinta lama yang kembali meminta kesempatan—dan Damar, sahabat yang tulus namun diam-diam mencintainya. Di perjalanan, Rania menemukan bahwa hidup bukan hanya tentang bertahan pada kenangan, tapi juga berani membuka pintu baru. Apakah Rania akan memilih cinta yang pernah menyakitinya, atau cinta baru yang penuh ketenangan?
read more
Primadona Mengejar Pecundang
Dita, primadona dan peringkat pertama SMA Permata Kasih, awalnya menganggap Zeno sebagai siswa bodoh tak berguna. Namun saat melihat keteguhan dan potensi tersembunyi Zeno, ia justru berbalik jatuh hati dan bertekad membimbingnya. Tak disangka, Zeno bukan hanya menyusulnya, tapi mengalahkannya—baik dalam pelajaran, maupun dalam permainan perasaan......
read more
Bukan Untuk Kita Bertiga
Rani, Dira, dan Aldo bersahabat sejak kuliah. Namun semuanya mulai berubah saat Rani diam-diam jatuh cinta pada Aldo, yang ternyata memiliki perasaan pada Dira. Dira, yang menyadari hal itu, mencoba menjauh demi menjaga persahabatan mereka, tapi justru menyebabkan konflik batin yang lebih besar. Kisah ini menggambarkan cinta yang tidak bisa dimiliki tanpa menghancurkan sesuatu yang lain.
read more
Bukan Gamon
Vira baru saja putus dari Hamdan dan merasa dunia runtuh. Ia gagal move on, hingga Hadnyan—teman mantan yang dikenal cuek dan introvert—tiba-tiba muncul dalam hidupnya. Sifat Hadnyan yang suka jahil tapi tidak pernah benar-benar hadir membuat Vira bimbang: nyaman, tapi terluka. Siklus hadir-menghilang Hadnyan membuat Vira kelelahan secara emosional, hingga akhirnya ia memutuskan untuk pergi. Namun, Hadnyan yang selama ini diam mulai berubah. Perasaan mulai jujur disampaikan, luka mulai diobati.
read more