Dua Pejuang, Satu Cinta

Chapter 2 : Jalan Menuju Disiplin

Pagi yang cerah menyambut Aji saat ia melangkah ke dalam ruang latihan Taekwondo. Udara segar mengalir melalui jendela yang terbuka, membawa semangat baru. Matanya scan dinding yang dipenuhi poster-poster atlet Taekwondo, seolah-olah mereka terus memantapkan tekadnya. Suara decak tendangan dan teriakan tekad para murid lainnya sudah mulai menggema, menciptakan suasana yang penuh energi. Aji menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Ini adalah hari kedua latihannya, dan meski otot-ototnya masih terasa sakit, semangatnya tetap membara.

Pak Roni, pelatihnya, sudah berada di tengah ruangan. Pria bertubuh tegap itu mengawasi setiap gerakan murid-muridnya dengan tatapan tajam. Saat ia melihat Aji masuk, senyuman kecil muncul di wajahnya. 'Selamat pagi, Aji. Siap untuk latihan hari ini?' tanyanya dengan suara tegas namun hangat. Aji mengangguk mantap, 'Siap, Pak!' jawabnya dengan keyakinan.

Latihan dimulai dengan pemanasan. Aji mengikuti setiap gerakan dengan cermat, mencoba membuat tubuhnya rileks dan siap untuk latihan yang lebih intens. Ketika tiba saatnya untuk melatih teknik dasar, Pak Roni memanggilnya untuk berdiri di hadapannya. 'Tendangan dasar itu penting, Aji. Kalau dasarnya kuat, semua gerakan berikutnya akan lebih mudah,' ujarnya sambil mendemonstrasikan tendangan lurus yang sempurna. Aji memperhatikan dengan seksama, mencoba meniru setiap gerakan. Tubuhnya masih terasa kaku, namun ia terus mencoba. Setiap kali tendangannya tidak sempurna, Pak Roni memberikan koreksi dengan sabar. 'Lebih kuat lagi, arahkan tenagamu dengan benar,' ujar Pak Roni sambil memegang kaki Aji untuk membimbingnya.

Setelah beberapa kali mencoba, Aji mulai merasakan perbedaannya. Gerakannya mulai terasa lebih lincah, tendangannya lebih kuat. 'Bagus, Aji. Teruskan seperti itu,' puji Pak Roni. Kata-kata itu membuat semangat Aji semakin menggelora. Ia merasa dirinya mulai memahami apa arti disiplin yang sebenarnya. Bukan sekadar mengikuti aturan, tetapi juga melatih diri dengan tekun dan konsisten.

Latihan berlanjut dengan teknik serangan dan pertahanan. Aji dipasangkan dengan salah satu murid yang lebih berpengalaman, Rio. Rio memiliki gerakan yang lincah dan penuh kekuatan, membuat Aji harus terus waspada. 'Jangan takut, Aji. Fokus pada gerakanmu,' ujar Rio sambil memberikan tendangan cepat ke arahnya. Aji mencoba menghindar dan membalas dengan tendangannya sendiri. Meski belum seimbang, ia merasa dirinya semakin baik. Setiap kali ia berhasil menghindar atau melakukan tendangan yang tepat, rasa percaya dirinya semakin tumbuh.

Sesi latihan berakhir dengan latihan fisik yang intens. Aji harus melakukan serangkaian push-up, sit-up, dan lari di tempat. Keringat mengalir deras di wajahnya, namun ia tidak menyerah. 'Ini adalah bagian dari perjuangan,' pikirnya. Ketika latihan berakhir, Aji berdiri tegak, napasnya berat namun matanya berbinar. Ia merasakan semangat baru yang membakar tekadnya. Pak Roni mendekatinya, 'Bagus, Aji. Kamu sudah menunjukkan kemajuan hari ini. Teruslah semangat seperti ini,' ujarnya dengan senyuman bangga. Aji mengangguk, 'Terima kasih, Pak. Saya akan terus berusaha lebih keras lagi.'

Malam itu, saat Aji berbaring di tempat tidurnya, ia merenungkan perjalanannya sejauh ini. Otot-ototnya masih terasa sakit, namun sakit itu adalah tanda bahwa ia telah melangkah lebih jauh. Ia mengepalkan tangan kecilnya, 'Ini baru awal. Aku akan terus melangkah lebih jauh.'

Hot Novel

Check Out Novel Terbaru

View All

Now You’re My Favorite Hello

Aisha, siswi baru di SMA, terjebak dalam dinamika hati antara Rian—sahabat sekaligus cinta pertamanya—dan sang kakak kelas misterius yang selalu menyapanya dengan hangat. Saat proyek, lomba, dan momen-momen tak terduga mempererat mereka, pilihan sulit menanti di akhir. Di malam purnama terakhir sebelum keputusan terungkap, hati Aisha bergetar: akankah ia memilih kenyamanan bersama Rian, atau keberanian merespons sapaan hangat sang kakak kelas? perjalanan mereka berujung pada satu momen yang menentukan segalanya…

read more

Menara Seratus.

Di tengah dunia yang diliputi kabut dan keputusasaan, berdiri sebuah menara raksasa yang menjulang hingga menembus awan: Menara Seratus. Tidak ada yang tahu siapa yang membangunnya, atau apa yang tersembunyi di lantai teratasnya. Tapi legenda mengatakan, siapa pun yang berhasil mencapai lantai ke-100 akan diberikan satu hal — apa pun yang paling diinginkan hatinya. Ratusan petarung, penyihir, pemburu, dan bahkan bangsawan telah mencoba mendaki menara itu. Sebagian kembali gila. Sebagian menghilang. Dan sebagian... menjadi legenda.

read more

Perjalanan Sunyi Goblin: Dari Level-1 Jadi Bos Rahasia

Siapa sangka sesosok goblin yang dikira bodoh itu sejatinya menarik benang merah sistem dunia, melesat mengumpulkan EXP dari balik bayangan, hingga akhirnya segala bug dan cheat yang ia tanam malah membuatnya menjadi sosok yang paling ditakuti—bukan sebagai pahlawan, tetapi sebagai bos rahasia yang tak pernah terlihat oleh pemain lain

read more

Langit dan Luka: Kisah Cinta Dua Dunia

Seorang gadis SMA pintar dan cowok nakal yang tampak tolol—dua dunia yang bertolak belakang. Namun di balik kenakalan si cowok tersembunyi masa lalu kelam dan kejeniusannya yang hilang karena tragedi keluarga. Perjalanan mereka dari benci menjadi cinta penuh dengan konflik, perubahan, dan pengungkapan masa lalu yang mengguncang. Saat keduanya bersatu, mereka tidak hanya menyembuhkan diri sendiri, tapi juga membawa perubahan besar bagi dunia pendidikan.

read more

Kamar 404: Hotel Terlarang

Traveler menyangka hanya ingin bermalam di hotel tua, namun kamar 404 menyimpan rahasia kelam. Setiap malam, ia terperangkap dalam mimpi membunuh—seolah jiwa-jiwa pembunuh berantai yang terperangkap di kamar itu merebut kendali tubuhnya. Seiring malam demi malam berlalu, kekuatan gelap makin mencengkram, dan batas antara mimpi dan kenyataan memudar. Akankah ia berhasil menahan setan-setan ini, atau tubuhnya akan sepenuhnya menjadi milik mereka?

read more

Boneka Penukar Jiwa

Seorang anak menemukan boneka kayu kuno di rumah neneknya yang ternyata berisi roh penjaga kuno era kerajaan, yang melindungi pemiliknya dengan menukar jiwa orang terdekat. Seiring ritual demi ritual gagal dan boneka retak-pecah, seluruh keluarganya satu per satu terancam kehilangan jiwa—hingga akhirnya boneka hancur total pada malam purnama. Namun ketika semua jiwa dikembalikan, tersisa satu kehampaan: siapa yang benar-benar hilang, dan kalau roh kuno kembali bangkit, apakah masa depan mereka masih bisa diselamatkan…?

read more

Asmara Sekolah: Pandangan Pertama yang Mengubah Segalanya

Rangga, siswa baru yang ceria, langsung terpikat pada Ayla, gadis misterius nan pendiam di pojok kelas. Meski Ayla sering bersikap cuek dan jaim, Rangga tak pernah menyerah. Dari sapaan gugup di kantin, catatan hati yang terselip di loker, hingga petualangan kecil di festival buku dan pantai, mereka perlahan membuka hati satu sama lain. Namun, rintangan datang: keraguan Ayla, tekanan ujian nasional, hingga desas-desus teman sekelas. Akankah cinta tulus Rangga menembus dinding malu Ayla dan membawa mereka ke kisah manis abadi?

read more

Taman Bayangan: Lorong Terakhir

Empat sahabat SMA—Dika, Sari, Rian, dan Maya—menjadikan taman bermain tua sebagai tempat bercanda usai sekolah. Tawa mereka terhenti saat lampu taman berkedip misterius, bisikan tak kasat mata memanggil nama mereka, dan bayangan mengerikan mulai mengintai. Satu per satu mereka hilang terseret kegelapan, meninggalkan Maya terpaksa menelusuri lorong-lorong rahasia di bawah taman. Ia menemukan ritual kuno, arwah terperangkap, dan cincin misterius yang memegang kunci pembebasan—namun juga mengundang kengerian lebih besar. Saat ia berjuang meloloskan diri, rumahnya justru berubah arena pertemuan arwah sahabatnya. Dalam kepanikan dan kesedihan, bisikan di telepon dan sosok di jendela menandakan: permainan belum usai. Apa yang akan terjadi saat Maya menatap lorong terakhir yang terbuka di ambang kenyataan dan mimpi buruk?

read more

Hunter Kalah, Sistem Bangkit: Akulah Harapan Terakhir

Danu, seorang pengangguran biasa, tiba‑tiba dipilih oleh Sistem misterius di tengah invasi makhluk antardimensi. Dengan kekuatan yang tak terbayangkan, ia menutup puluhan portal—dari jalanan Jakarta hingga inti Bumi—mengumpulkan kunci dimensi demi kunci. Setelah menaklukkan Guardian es, api, bayangan, hingga naga petir, ia menutup Portal Utama dan dipercaya dunia. Namun justru saat kedamaian diraih, Sistem menuntunnya ke petualangan lebih besar: dunia ungu penuh misteri Empat Raja. Di sinilah babak kedua dimulai, memaksa Danu menghadapi pilihan antara kekuatan dewa atau kemanusiaan sejati. Misteri besar menanti di balik gerbang ungu—apakah Danu siap menuntaskan takdirnya?

read more